ERK VAKUM LAGI? INI DIA PENYEBABNYA
Disini gua akan sedikit bercerita mengenai salah satu dedengkot Band Indie Indonesia. Mereka merupakan Band asal Jakarta yang namanya berhubungan dengan isu Pemanasan Global. Ada yang tau band tersebut? Ayo tebak. Yang berhasil nebak dapet 2 Buah Piring cantik persembahan dari Indom*ret *gadengboong*. Kebakaran Hutan? Bukan! Asap Pabrik? Bukan juga! Gas Metana? Kenapa engga Gas Elpiji aja sekalian -_- Nah tadi ada jawab bener tuh, apa? Kurang Jelas... Yak tepat sekali mereka adalah Efek Rumah Kaca. Nama yang cukup unik untuk sebuah band. Karena di Indonesia, kebanyakan band memakai nama yang kepengen terlihat “Keren” yaaa seperti Teamlo misalnya... *kemudianhening
Baiklah, langsung saja. Efek Rumah Kaca terbentuk pada tahun 2001, sempat berganti nama menjadi “Hush” dan “Superego” sebelum menjadi Efek Rumah Kaca seperti sekarang ini. Sejak awal kemunculan mereka, banyak pihak yang menyebutkan bahwa warna musik Efek Rumah Kaca tergolong dalam post-rock, bahkan ada yang menyebutkan shoegaze sebagai warna musik mereka. Tetapi, Efek Rumah Kaca dengan mantap menyebutkan bahwa warna musik mereka adalah pop, karena mereka merasa tidak menggunakan banyak distorsi dan efek-efek gitar dalam lagu-lagu mereka seperti selayaknya musik rock. Band Trio Pop Minimalis yang digawangi oleh Cholil Mahmud (Vokal,Gitar), Adrian Yunan Faisal (Bass,Backing Vokal) dan Akbar Bagus Sudibyo (Drum,Backing Vokal) ini telah mengeluarkan 3 Album termasuk yang baru saja di rilis beberapa waktu lalu berjudul Sinestesia. Awal mula gua jatuh cinta dengan karya Efek Rumah Kaca ialah pada saat hujan membasahi bumi dan pada saat itu entah kenapa gua tiba2 denger petikan lagu “Aaakuuuu selalu suka sehabis hujan di bulan Desember.....” Pas banget kan dengan situasi gua saat itu yang sedang melamun ditemani sang hujan. Langsung gua cari tuh Judul Lagu beserta Band yang menyanyikannya dan ketemulah. Rasanyaaaa kek dipertemukan dengan jodoh di dunia nyata, oke maap ini lebay. Gua sempat berpikir dalam hati sambil bergumam “Gilaaa ternyata masih ada band berkualitas (Lirik+Musikalitas)-nya ditengah serbuan band band melayu yang sedang populer saat itu macam ST12,Wali,D’Bagindas dan para pengikut nya.” Akhirnya setelah jatuh cinta pada pendengaran pertama gua memutuskan untuk menjadi penikmat setia karya-karya dari Efek Rumah Kaca, perjalanan dimulai. Gua pun mencari tahu album beserta lagu-lagu dari Efek Rumah Kaca. Lagu pertama yang gua denger adalah Cinta Melulu lagu yang memberi kritik satir terhadap permusikan Indonesia yang top hits nya selalu diisi dengan lagu-lagu cinta melayu selalu itu-itu saja. Setelah Cinta Melulu perjalanan pun berlanjut ke Lagu Di Udara Bercerita mengenai sosok Aktivis HAM yang paling dicari saat itu yakni Alm. Munir Said Thalib yang tewas diracun oleh seorang pilot bernama Pollycarpus dalam perjalanan udara menuju Amsterdam menggunakan Pesawat Garuda Indonesia. Duh gua jadi merinding kalo denger lagunya, ciyus deh #MENOLAKLUPA. ERK dikenal suka menyampaikan kritik sosial politik melalui karya nya dan Pemerintahan SBY pun terkena imbasnya. Lewat lagu Mosi Tidak Percaya semua keluh kesah itu disampaikan. Bahkan Cholil dkk pun menyanyikan lagu tersebut di Depan Gedung DPR/MPR bersama rekan sesama musisi lainnya. Pada tahun 2009 Efek Rumah Kaca juga sempat dipercaya oleh surak kabar Kompas untuk mengisi rubrik seputar pemilu yang ada khusus pada hari Sabtu. Kok ERK gaada lagu “Galau” nya? Jangan Salah! Dibalik kritik pedasnya terhadap sosial, ERK juga menyimpan sisi “Manusiawi” nya lewat lagu berjudul Lagu Kesepian menceritakan tentang seseorang yang merasakan kesepian setelah sang kekasih tak memberikan kepastian kepada dirinya. Ada yang pernah mengalami hal serupa? Hmm ngaku deh. Bagi yang suka menyendiri di Kamar mungkin laguKamar Gelap sangat cocok menemani kalian disaat sendiri di dalam kamar. Melankolia pun tak kalah sendu nya, konon lagu ini ditulis oleh Cholil setelah almarhum ayahnya meninggal dunia. Dan salah satu lagu terbaik menurut gua ialah Sebelah Mata semua berawal ketika Adrian (Bassist) dari Efek Rumah Kaca menderita penyakit langka yang menyebabkan penglihatan nya sedikit terganggu dan lama kelamaan semakin parah. Sebelah Mata menjadi tempat curhatan ia menuliskan semua pengalaman yang ia rasakan setelah menderita penyakit langka tersebut. “Tapiiii sebelah mataku yang lain menyadari gelap adalah teman setia dari waktu waktu yang hilaaaaang....” Masih banyak lagu ERK lain yang gua suka, tapi jika disebutkan satu persatu mungkin akan memakan waktu yang lama *keretekinjari*. Singkat cerita, Awal 2013 secara mengejutkan ERK membagikan lagunya yang terdapat dalam album Efek Rumah Kaca dan Kamar Gelap secara gratis, iya gratis, melalui situs resmi nya di efekrumahkaca.net. Kurang baik apalagi coba Efek Rumah Kaca? Hal ini dilakukan sebagai bentuk tindakan balas jasa kepada penikmat setia karya karya nya. Seiring berjalannya waktu kesehatan Adrian mulai memburuk yang membuat ia tak sanggup lagi beraksi di atas panggung. Posisi nya pun digantikan oleh Poppie “Kumis” Airil hingga saat ini. Total personil ERK berjumlah 6 orang termasuk additional player Dito Buditrianto yang juga gitaris dari Band Cause & Fade2Black. Setelah lama vakum tak terdengar karena Cholil yang melanjutkan studinya ke Amerika, Efek Rumah Kaca menggebrak dengan merilis single “Pasar Bisa Diciptakan” yang dapat diunduh gratis di situs resminya. Respons pecinta musik Indonesia pun sangat antusias, itu terlihat dengan banyaknya yang mendownload lagu tersebut. Setelah rilis lagu Pasar Bisa Diciptakan, Cholil mengatakan akan segara meluncurkan Album Baru. Wow!! Sebuah kabar menggembirakan bagi fans ERK yang telah lama merindukan datangnya Album Baru. Untuk mengobati kerinduan tersebut, ERK menggelar konser bertajuk “Pasar Bisa Dikonserkan” di Balai Sartika,Bandung. Konser berjalan dengan seru tatkala Adrian bassist ERK ikut tampil diatas panggung,sebuah kejutan yang membahagiakan karena adrian bisa turut andil dalam konser tersebut. Selang beberapa hari setelah Konser Pasar Bisa Dikonserkan, ERK merilis Album ke-3 Mereka Sinestesiamelalui situs musik berbayar iTunes tak lama setelah itu Sinestesia dirilis dengan format CD oleh Demajors Independent Music Industry. Yang unik dari Sinestesia ialah semua lagu nya diberi judul dengan Warna. Dimulai dari Merah,Kuning,Hijau,Jingga,Biru,dan Putih. Pemberian judul itu sendiri dilakukan oleh adrian yang merasa melihat warna tersebut setelah mendengarkan lagunya. Dan yang menonjol dari album Sinestesia ialah penggabungan dari beberapa lagu menjadi Satu lagu, itu sebabnya durasi dari lagunya pun cukup panjang. Semua lagu menceritakan “Isi” nya masing masing seperti lagu Merah yang membahas masalah Politik busuk yang terjadi di Indonesia. Ada juga Jingga yang menceritakan hilangnya Aktivis Mahasiswa 98 secara misterius. Hijau bercerita mengenai masalah lingkungan dengan cara pengolahan sampah. Dan juga yang lainnya. Oh iya, pertama kali gua melihat langsung ERK manggung pas waktu acara JakCloth kemaren. Perasaan gua gak karuan antara terharu,seneng,gembira,dan pengen boker. Yang terakhir jangan dianggep. Tapi, gua kurang puas lihat mereka beraksi. Karena mereka tampil cuma sebentar bawain 6 Lagu kalo gasalah dengan durasi 40 Menit an. Ya gapapalah daripada ga nonton live sama sekali kan. Daaaaaaaan akhir dari cerita ini adalah........Kabar Duka bagi ERK Fans diluar sana yang harus puas menerima keputusan bahwa Efek Rumah Kaca akan kembali Vakum dari Dunia Musik. Ga tanggung tanggung vakum nya pun akan sangat lama, dikarenakan Cholil akan menemani sang istri melanjutkan studi nya di Negeri Paman Sam. Hikssssssssssss butuh berapa bulan purnama untuk melewati itu semua? Rangga yang kamu lakukan ke Saya itu Jahat! Lho kok jadi AADC ya. Okeeee terlepas dari Vakum nya ERK dari Dunia Musik Indonesia, masih banyak kok Band Indie berkualitas lainnya yang recommended untuk kalian nikmati karya-nya sebut saja Payung Teduh,Bara Suara,SORE,THE S.I.G.I.T,Rocket Rockers,Mocca,White Shoes and The Couples Company,BurgerKill,Seringai,dan masih banyak lagi itu semua tergantung kepada selera musik kalian masing masing. Dukung terus Industri Musik Indonesia dengan membeli “Karya” Original mereka. Terakhir, Mungkin cuma segitu yang bisa gua bagi ke kalian semua, mohon maap kalo ada kata kata yang kurang pantas dan juga tulisan gua yang masih jauh dari kata layak ini. Maklum penulis Amatiran. Akhir kata.... Wassalam. *Cheers*