Kemerdekaan
Tepat dihari ini 17 Agustus 2016 Indonesia merayakan hari jadinya yang ke 71. Pemerintah dengan sloganya Indonesia Kerja Nyata telah memberikan hasil kerjanya selama sekian hari setelah para pemimpin bangsa ini dilantik, ada berita terhangat tentang pencopotan menteri ESDM yang memiliki dwi kewarganegaraan, entah seperti apa filter yang dilakukan presiden dalam memilih menterinya. Terkesan amatir dan ngga becus mengelola negara.
Sebelum membicarakan Indonesia, mari bicarakan lingkup lebih kecilnya yaitu Kota Depok, dimana beberapa kader Lisuma Gunadarma menghadiri Upacara Peringatan Kemerdekaan Indonesia di Lapangan Balai Kota Depok. Inspektur Upacara sekaligus Walikota Depok Dr. Idris Shomad, MA menyampaikan amanatnya yang tertulis sebagai berikut:
“Kemerdekaan harus dirasakan oleh semua anak bangsa, tanpa terkecuali. Warga Negara Indonesia di seluruh wilayah harus dapat merasakan kemerdekaan yang ikhlas dan sejati, bukan kemerdekaan yang terpaksa dan semu. Barangkali ada sebagian orang yang mengatakan bahwa bangsa ini masih dijajah oleh bangsa asing dalam bentuk lain.
Namun yang paling penting, diri kita tidak boleh terjajah oleh hawa nafsu diri sendiri. Bila kita masih terjajah oleh hawa nafsu diri sendiri, sampai kapan pun kita tak akan merasakan kemerdekaan. Sampai kapan pun negeri ini tidak akan pernah merdeka. 8 Kemerdekaan harus dimulai dari kemerdekaan diri sendiri. Kemerdekaan negeri harus dimulai dari pribadi yang merdeka. Kalau melihat ke sekeliling kita, maka masih begitu banyak di antara kita yang belum merasa merdeka. Kita masih terjajah oleh diri kita sendiri. Hal ini dapat terlihat dari sikap kita dalam mengelola waktu. Kita masih kurang disiplin masalah waktu dan berakibat banyak waktu yang terbuang dalam keseharian. Padahal waktu yang diberikan Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, selama 24 jam itu semestinya sudah mampu membuat kita menjadi orang yang merdeka."
Http:/www.depok.go.id/berkas-unggah/2016/08/Sambutan-Walikota-Depok-HUT-ke-71-Kemerdekaan-RI-Tahun-2016.pdf
Indonesia sudah merdeka, seluruh warganya berhak untuk mengelola negerinya sendiri. Sudah saatnya kaum muda sadar dengan keberlimpahan rezeki yang Tuhan berikan untuk Indonesia, mental-mental kaum muda yang harus segera direvolusi. Kaum muda yang berada di jalur akademisi seharusnya sadar bahwa kompetensi yang didapatkan disalurkan untuk kemajuan bangsanya, apapun itu semuanya bisa untuk mengolah sumber daya yang ada di negeri ini.
Sebagai penutup tulisan ini, simaklah baik-baik lirik lagu Indonesia Raya lirik full. Lirik kedua dan ketiga yang biasanya tidak dinyanyikan dalam upacara bendera padahal esensi dari liriknya sangat dalam sekali. Sangat baik untuk dijadikan renungan karena pesanya begitu menyadarkan setiap manusia yang tinggal di surga dunia bernama Indonesia.
"Indonesia Raya
Indonesia tanah airku, Tanah tumpah darahku, Di sanalah aku berdiri, Jadi pandu ibuku. Indonesia kebangsaanku, Bangsa dan tanah airku, Marilah kita berseru, Indonesia bersatu. Hiduplah tanahku, Hiduplah neg'riku, Bangsaku, Rakyatku, semuanya, Bangunlah jiwanya, Bangunlah badannya, Untuk Indonesia Raya.
II
Indonesia, tanah yang mulia, Tanah kita yang kaya, Di sanalah aku berdiri, Untuk s'lama-lamanya. Indonesia, tanah pusaka, P'saka kita semuanya, Marilah kita mendoa, Indonesia bahagia. Suburlah tanahnya, Suburlah jiwanya, Bangsanya, Rakyatnya, semuanya, Sadarlah hatinya, Sadarlah budinya, Untuk Indonesia Raya.
III
Indonesia, tanah yang suci, Tanah kita yang sakti, Di sanalah aku berdiri, N'jaga ibu sejati. Indonesia, tanah berseri, Tanah yang aku sayangi, Marilah kita berjanji, Indonesia abadi. S'lamatlah rakyatnya, S'lamatlah putranya, Pulaunya, lautnya, semuanya, Majulah Neg'rinya, Majulah pandunya, Untuk Indonesia Raya.
Refrain
Indonesia Raya, Merdeka, merdeka, Tanahku, neg'riku yang kucinta! Indonesia Raya, Merdeka, merdeka, Hiduplah Indonesia Raya."
Sularto, B. 1982. Sejarah Lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Jakarta : Balai Pustaka