Indikator Ekonomi kota Depok 2014
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kecamatan di Kota Depok Tahun 2013 di hitung dengan besaran PDRB Kecamatan menggambarkan besaran produk barang dan jasa akhir yang di hasilkan oleh seluruh unit produksi di dalam wilayah kecamatan tersebut. Oleh karena itu besaran nilai PDRB Kecamatan ini belum dapat menggambarkan tingkat kesejahteraan, namun dapat menggambarkan produksi barang dan jasa akhir yang di bangkitkan dalam setiap kecamatan. Nilai PDRB Kecamatan yang besar menunjukan bahwa di kecamatan itu banyak terjadi proses produksi barang dan jasa akhir. Secara umum ada dua sektor yang berperan dominan pada pembentukan PDRB di masing–masing kecamatan, yaitu:
Sektor Industri Pengolahan
Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran.
PDRB per kapita Kecamatan yang tinggi tidak menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat pada kecamatan tersebut. Kemiskinan kecamatan berhubungan dengan besaran IPM kecamatan tersebut. Berdasarkan keadaan Ekonomi Makro, kecamatan di Kota Depok dapat di bagi menjadi 3 cluster, yaitu:
Cluster 1:
Cimanggis, Sukmajaya, Beji, Cinere
Cluster 2:
Cilodong, Pancoran Mas, Limo, Tapos
Cluster 3:
Bojongsari, Sawangan, Cipayung Kondisi Perekonomian Kecamatan di Kota Depok Tahun 2013 :
Pertumbuhan ekonomi di Kota Depok selama 5 tahun terakhir selalu diatas nasional dan Jawa Barat (rata-rata 6,65% per tahun). Berdasarkan harga berlaku, ekonomi Kota Depok dominasi oleh Sektor Tersier, terutama Perdagangan, Hotel dan Restoran (38,01%). Berdasarkan harga konstan , ekonomi Kota Depok di dominasi oleh Sektor Sekunder, terutama Industri Pengolahan (38,99%). Sektor ekonomi kreatif yang cukup dominan di Depok adalah Sektor Fashion, Kerajinan, Kuliner, serta Penerbitan dan Percetakan. Sharing ekonomi kreatif terhadap perekonomian Depok pada tahun 2013 sebesar 12,25%. Pertumbuhan ekonomi kreatif di Kota Depok lebih tinggi di bandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Kota Depok secara umum. Inflasi berdasarkan harga konsumen di kota depok pada tahun 2014 sebesar 7,49% (Jawa Barat : 7,41%). Komoditas yang mempunyai andil terbesar terhadap inflasi tahun 2014 di Kota Depok adalah angkutan dalam kota, bensin, cabe merah, daging ayam ras, serta bawang merah.Nilai Gini Ratio yang semakin besar mengindikasikan bahwa tingkat ketimpangan kesejahteraan di Kota Depok semakin lebar.
sumber : Pemkot Depok